Tatkala seorang yang kaya raya ditanya. Mengapa engkau tidak beribadah….?
Sang hartawan beralasan bahwa ia tidak punya waktu untuk beribadah karena seluruh waktunya dihabiskan untuk mengurusi kekayaanya.
Mungkin ia lupa, bahwa dirinya sebenarnya tidaklah lebih kaya dari nabi Sulaeman as. Yang justru menjadi semakin bertakwa dengan bertambah kekayaannya.
Alasan apa lagi ?
Pertanyaan serupa ditujukan pada seorang karyawan.Mengapa engkau tidak beribadah….?
Sang karyawan berargumen bahwa ia tidak punya waktu untuk beribadah karena sibuk dengan pekerjaannya.
Mungkin ia pun lupa, bahwa dirinya tidaklah lebih sibuk dibandingkan dengan nabi Muhammad saw. yang disamping sebagai kepala negara, panglima perang, beliau juga seorang pendidik umat.
Alasan apa lagi ?
Seorang yang tidak berpendidikan ditanyanya. Mengapa engkau tidak beriba-dah?
Ia beralasan, bahwa ia tidak mampu untuk beribadah karena ilmunya rendah.
Tidakkah ia lupa bahwa nabi Muhammad saw itu tdak bisa membaca dan menulis?
Alasan apa lagi ?
Begitupun ketika seorang hamba sahaya ditanya. Mengapa engkau tidak beribadah….?
Sang hamba sahaya beralasan bahwa ia tidak punya waktu untuk beribadah karena sibuk melayani majikannya.
Tidakkah ia lupa, bahwa dirinya tidaklah lebih sibuk dan sengsara dibandingkan dengan nabi Yusuf as?
Alasan apa lagi ?
Seorang yang sakit ditanya dengan pertanyaan yang sama.Mengapa engkau tidak beribadah….?
Sang pasien beralasan bahwa ia tidak punya waktu dan tenaga untuk beribadah karena derita sakitnya.
Cobalah ia ingat, derita penyakitnya itu belumlah seberapanya dibandingkan dengan penderitaan yang dirasakan oleh nabi Ayub as.
Alasan apa lagi ?
Padahal Alloh telah jelas berfirman dalam Al-Qur’an surat Adz-Dzariyat ayat 56: “Tidak semata-mata Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.”
Sekarang………….mau alasan apa lagi……….?
0 comments:
Post a Comment