January 02, 2010

Renungan Memasuki Tahun Baru 2010

Sebuah pernyataan selalu muncul dikalangan pemimpin kita dan juga dari diri kita sendiri dalam menghadapi akhir tahun ini, supaya kita bisa mengevaluasi apa yang kita lakukan pada tahun 2009 dan membulatkan tekad pada tahun 2010 untuk bisa lebih baik dan juga meningkatkan ketaqwaan kita kepada allah, namun bagaimana bisa mengaplikasikan itu…jawabnya hanya ada pada diri sendiri.

Bagaimana untuk memulai……?

Pada suatu hari, saya menerima tamu, kawan semasa SMA dan kebetulan dia bertugas disalah satu kantor pemerintahan di Pekanbaru dan bagi saya kedatangan kawan saya itu merupakan hal yang biasa, karena disamping bertemu tentu juga mengenang masa lalu semasa SMA.

Namun ketika saya menerima kedatangan teman saya tersebut, sungguh diluar dugaan saya, banyak terjadi perubahaan dalam diri teman saya, terutama dalam bidang ketaqwaan kepada Allah swt.

Kenapa, barangkali anda akan menjawab, wajar saja berubah, karena memang demikian liku-liku kehidupan manusia, ada yang kaya, dan ada yang miskin dan ada yang sukses dan ada yang tidak sukses, artinya perubahaan yang terjadi itu dalam bentuk refleksi kehidupan manusia. Wajar saja terjadi?

Namun bagi saya keberhasilan kawan saya tersebut bukan saya lihat dari segi jabatan yang dimiliki, bukan dari segi kekayaan yang diperolehnya karena banyak juga saya lihat teman teman saya yang ada disekeliling saya lebih sukses dari kawan saya tersebut, bahkan menempati jabatan puncak yang sungguh diluar dugaan dan kadang-kadang tidak masuk akal, apalagi kalau saya lihat latar belakang pendidikan dan gaya kepemimpinan yang diperolehnya belum waktunya, tapi nasih baik berpihak kepadanya. Maka jabatan puncak diperolehnya.

Tapi hal lain yang saya peroleh dari kawan saya, itu adalah ketekunannya dalam beribadah, dan amalan-amalan yang dilakukan selama tinggal dirumah saya dan sungguh diluar dugaan saya dan bahasa-bahasa yang santun dan bijak dan kalau saya bolak balikan rentang waktu semasa sman dulu jauh berubah luar biasa,lalu apa kaitannya dengan refleksi cerita kawan tersebut dnegan renungan tahun 2010.

Jawabannya, Harus dimulai dari diri sendiri, walaupun berat tapi itu harus dilakukan, dan caranya buat catatan-catatan apa yang akan kita lakukan dan renungkan terus setiap hari tapi mungkinkah itu bisa, inilah salah satu kesulitan yang terjadi dalam diri kita sendiri, kita gampang menyempelekan hal-hal yang tidak biasa.

Kita gampang menghabiskan waktu-waktu yang tidak bermamfaat, kita gampang berbicara, tapi sulit untuk untuk memperaktekannya, kita lebih senang berbicara tentang diri kita,kita lebih senang membicarakan orang lain dari pada bekerja, kita lebih senang menghabiskan waktu-waktu kita kepada hal-hal yang tidak bermamfaat.

Padahal Allah Swt telah memberikan teguran kepada kita dalam surat Al ars yang artinya, demi Masa, Sungguh manusia, berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran.

Dari teguran yang diberikan kepada kita tersebut, akan kita biarkan waktu terus berlalu, akan kita biarkan waktu terus terbuang percuma, segala puji bagi allah yang maha agung dalam ketentuannya, maha mulia dalam kekuatannya, maha mengetahui keadaan hambanya, baik dalam keadaan yang bersifat bathin maupun lahir dia meninggikan derjat orang yang tawadhu’ dan mendengar goresan penanya serta melihat derap (bunyi) langkah semut sebagai tanda-tanda kebesarannya, juga menegakan langit dan bumi dengan perintahnya.

Sebuah kekuatan kebesaran allah itu sudah kita rasakan hanya, dalam hitungan detik terjadi gempa di Sumatera barat, telah meluluhlantakan bumi kita dan apa yang kita bangun selama ini hancur porak poranda.

Karena itulah untuk mereflesikan tahun 2009 dan memasuki tahun baru 2010 tidak ada jalan lain, kita harus mencoba memulainya, baik untuk diti saya,keluarga maupun juga untuk anda semuanya,caranya kita buat catatan kecil,apa yang telah kita kerjakan,dan malamnya kita evaluasi lagi,kita lingkari, kita jawab sejujur-jujurnya apa yang telah kita lakukan, apakah shalat kita sudah tepat waktu, apakah kita sudah bekerja dengan baik, apakah hari hari kita tidak membicarakan diri kita dan keburukan orang lain apakah kita sudah disiplin dalam bekerja, dan mempergumakan waktu kita itu untuk berbuat baik dan juga beribadah kepada allah jika memang kita ingin mengamalkan dan memperaktekannya surat alars tersebut.

Apalagi Tuhan juga telah berfirman dalam surat ali imran ayat 104 yang bunyinya “ Dan hendaklah ada diantara kamu suatu umat yang menyeru untuk berbuat kebaikan dan menyuruh orang untuk melakukan yang benar, serta melarang yang mungkar, merekalah orang yang mencapai kejayaan.

Sebuah keyakinan dan tekad dan inovasi tidak bisa datang dari orang lain, tapi tumbuh dan berasal dari suara hati yang kita miliki kalau kita ingin berbuat lebih baik dari yang terbaik sebagaimana firman Allah dalam surat annisa ayat 100 yang bunyinya;

"Barang siapa berhijrah dijalan Allah, niscara mereka mendapati dimuka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezki yang banyak. Barang siapa yang keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada allah dan rasulnya".

Kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ketempat yang dituju) maka sungguh telah tetap pahala disisi Allah. Dan adalah Allah Maha pengampun lagi maha penyayang.

Karena itu diawal januari dan meninggalkan tahun baru 2009 ini ini kita langkahkan kaki kita ini dengan lebih meningkatkan ketaqwaan kita kepada allah sambil bermohon dan bermunajat kepada Allah, jika ada amalan amalan kita pada tahun 2009 lalu masih kurang kita akan berusaha untuk meningkatkannya pada tahun 2010 dan semoga kita dijauhkan dari segala marabahaya. Amiin. (Mustafa Akmal,SH.MH Wartawan Padang Ekspres).

0 comments:

Post a Comment

Fans